Tentang AJI DAMAI

>> 20 Agustus 2009

Aliansi Jogja Untuk Indonesia Damai (AJI Damai)


Latar Belakang
  1. Perlunya konsolidasi gerakan elemen-elemen masyarakat, LSM, akademisi, kelompok kajian, gerakan mahasiswa, ormas sosial dan ormas keagamaan yang ada di Jogjakarta
  2. Perlunya wadah berbagai elemen masyarakat Jogja untuk mendukung Jogjakarta sebagai kota toleran-pluralis.
  3. Perlunya mewujudkan partisipasi masyarakat dalam menjaga martabat bangsa secara berkelanjutan
  4. Perlunya menanggapi persoalan-persoalan aktual dalam masyarakat

Fokus Gerakan
Membangun jaringan dan bekerja sama dengan berbagai elemen masyarakat untuk melakukan berbagai hal yang mendorong munculnya situasi dan kondisi anti diskriminasi serta anti kekerasan, yang memungkinkan terciptanya keadilan sebagai upaya menjaga martabat kemanusiaan dan kebangsaan.


Prinsip Dasar Ber-Aliansi:
Seseorang atau lembaga bisa menjadi anggota aliansi apabila:
  1. Mempunyai komitmen tinggi pada kemanusiaan dan kebangsaan dalam bentuk kesediaan untuk bekerjasama dalam aksi atau meluangkan waktu untuk bersama-sama memikirkan persoalan yang menjadi keprihatinan bersama
  2. Kesediaan untuk terlibat dalam aliansi tidak mempunyai tendensi lain kecuali keprihatinan pada persoalan kemanusiaan dan kebangsaan. Dengan demikian setiap partisipan tidak dibenarkan berfikir dan bersikap partisan, sebaliknya harus mempertahankan sikap independen.
  3. Setiap partisipan tidak dibenarkan mengambil keuntungan pribadi atau kelompok dari keterlibatannya sebagai partisipan aliansi maupun dari kegiatan-kegiatan yang dilakukan.

Keorganisasian
Keanggotaan : seluruh partisipan (elemen-elemen yang terlibat) aliansi berposisi setara-berjejaring, komitmen sukarela dan tidak mengikat.Sifat aliansi: terbuka, independen, non partisan dan non politik praktis.

Koordinasi : untuk menjalankan gerakan musyawarah umum, partisipan aliansi akan memilih seorang koordinator umum yang akan bekerja dibantu oleh sekretaris, Bendahara, Koordinator bagian Data dan Informasi, Bagian Diskusi dan Kampanye serta bagian Jaringan. Setiap semester tim coordinator akan mempertanggungjawab kan kerja koordinasinya pada musyawarah umum partisipan.

Pembiayaan/pendanaan: untuk semua kegiatan aliansi akan dibiayai oleh iuran dari para partisipan (baik personal atau lembaga) yang besarnya ditentukan dalam rapat semester (tergantung kebutuhan).

Bentuk Gerakan
- Kampanye
- Advokasi
- Perluasan anggota Jaringan

Wilayah Gerakan
Ruang lingkup persoalan yang di rambah gerakan Aji Damai diantaranya meliputi :
  1. Hak Asasi Manusia, yang di dalamnya antara lain meliputi hak untuk merasa aman, hak menganut atau tidak menganut suatu agama atau keyakinan, hak mengenyam pendidikan. Berikut juga hak ekonomi, sosial, budaya dan politik yang didalamnya sudah termasuk hak mendapat kesempatan berusaha, memelihara dan mengekspresikan nilai-nilai budaya lokal, hak menerima informasi, berserikat dan berkumpul.
  2. Keadilan Gender ; menghapuskan diskriminasi gender
  3. Lingkungan Hidup yang nyaman dan aman bagi makhluk hidup. (manusia, hewan dan tumbuhan)
  4. Korupsi
  5. Kejahatan Koorporasi
Lembaga-lembaga
Yang tergabung dalam Aliansi Jogja Untuk Indonesia Damai diantaranya adalah :
1. Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas (BEM-F) Dakwah UIN Jogja
2. Cemara Institute
3. DIAN/Interfidei
4. FARKES DIY
5. FKGA (Forum Komunikasi Guru-Guru Agama) se-DIY
6. Forum Kebangkitan Jiwa Jogja-Solo-Semarang
7. Forum LSM DIY
8. Forum Nom-Noman 0 Km
9. Front Aksi Mahasiswa Jogja (FAMJ)
10. Gerakan Gender Transformatif (GERGET)
11. GMKI Cab Yogyakarta
12. GMNI Cab Yogyakarta
13. IDEA Jogja
14. IPPAK USD
15. IRE
16. JANGKEP
17. Jaringan Islam Kampus (JARIK)
18. Jaringan Muda Nasionalis (JAMAN)
19. Jembatan Persahabatan
20. KAHUT DIY
21. KBMU UIN Sunan Kalijaga
22. Kevikepan DIY
23. KOHATI Cab Yogyakarta
24. Komunitas Lintas Hening
25. Komunitas Sant. Egidio
26. Komunitas Warna Kampus UGM
27. LAY
28. LMNU (Lingkar Muda Nahdlatul Ulama)
29. LSPPA
30. LKY
31. Merti Jogja
32. National Integration Movement (NIM) Joglosemar
33. PADII
34. Partisipasi Kristen Indonesia (PARKINDO)
35. Perguruan Rakyat Merdeka (PRM)
36. Persekutuan Gereja-Gereja se-Indonesia (PGI DIY)
37. PII
38. PLIP Mitra Wacana
39. PKBI
40. PMII Cab. Yogyakarta
41. PMII Cabang Sleman
42. PMKRI Cab Yogyakarta
43. Pondok Pesantren Guna Mrica
44. PSB
45. Pusat Studi Islam UII
46. PUSHAM UII
47. Rumpun Nusantara
48. Rumpun Tjoet Njak Din (RTND)
49. Senat Mahasiswa Fakultas (SEMA-F) Ushuluddin UIN Jogja
50. Sheep Indonesia
51. SIM-C (Simpul Iman Community) UIN-USD-UKDW
52. SOS Desa Taruna
53. SP Kinasih
54. SPSI RTMM DIY
55. SSG
56. Suluh Perdamaian
57. Syarikat Indonesia
58. USC-Satunama
59. WALHI DIY
60. WKRI Cabang Jogja
61. Yayasan AGAPE
62. Yayasan Annisa Swasti (YASANTI)
63. Yayasan Lembaga kajian Islam dan Sosial (LKiS)
64. Yayasan Pondok Rakyat (YPR)
65. Sapto Darmo
66. Gerakan Ahmadiyah Indonesia

Read more...

Siaran Pers: “Pengeboman adalah tindakan anti kemanusiaan dan anti kebhinekaan!

>> 18 Juli 2009

Siaran Pers:

“Pengeboman adalah tindakan anti kemanusiaan dan anti kebhinekaan!”

Salam Perdamaian,

Sudah kedua kalinya hotel JW Marriot menjadi sasaran pengeboman oleh pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab dan anti perdamaian. Pengeboman tadi pagi, Kamis 17 Juli 2009 yang terjadi sekitar pukul 07.55 WIB juga menjadikan hotel Ritz Carlton sebagai sasaran. Informasi yang beredar, pengeboman dilakukan oleh seorang tamu yang menginap di hotel JW Marriot dengan inisial NA di kamar 1808. Dugaan sementara, tamu yang menginap di kamar tersebut selama 10 hari memanfaatkan waktunya untuk merakit bom. Hal ini berdasarkan bukti yang ditemukan di dalam kamar 1808 berupa bom aktif.

Hingga saat ini, sudah ada 12 korban meninggal dan beberapa luka parah. Tentu masih ditambah dengan kerugian material yang tidak sedikit jumlahnya. Belum lagi secara politik internasional, citra Indonesia semakin lekat sebagai negara terorist. Padahal, tindakan ini hanya merupakan tindakan bodoh dari sekelompok kecil orang yang tidak bertanggungjawab dan tidak berperikemanusiaan. Namun dampaknya telah dirasakan masyarakat di seluruh Indonesia, bahkan di negara lain. Mengingat kedua hotel tersebut sering dikunjungi warga negara asing, bahkan diinformasikan bahwa hotel Ritz Carlton direncanakan menjadi tempat inap para pemain sepakbola MU yang akan bertanding melawan kesebelasan dari Indonesia.

Berangkat dari fakta tersebut, AJI Damai – Aliansi Jogja untuk Indonesia damai menyatakan:

  1. Mengutuk keras tindakan pengeboman hotel JW Marriot dan hotel Ritz Carlton Mega Kuningan Jakarta oleh pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab.
  2. Menuntut pemerintah agar mengambil tindakan hukum bagi pelaku tindak kekerasan yang mengabaikan nilai-nilai kemanusiaan di Indonesia.
  3. Menghimbau masyarakat agar tetap tenang, waspada dan tidak mudah terpancing oleh tindakan biadab yang dimaksudkan untuk merusak perdamaian dan kebhinekaan Indonesia.
  4. Mengajak media agar tetap memberikan informasi yang sebenar-benarnya kepada publik, agar kebenaran, keadilan dan perdamaian bisa ditegakkan di bumi Indonesia.

Demikian pernyataan ini kami sampaikan, atas perhatian dan kerjasamanya kami ucapkan terimakasih.

Tangkap dan Hukum pelaku pengeboman!
Tegakkan perdamaian dan kebhinekaan Indonesia!

Yogyakarta, 17 Juli 2009


Isti Komah, S.Fil
Koordinator

Read more...